Minggu, 19 Juni 2016

HAKIKAT PERKEMBANGAN MANUSIA



Setiap individu mengalami perkembangan sehingga dapat menjadi pribadi seperti yang sekarang ini. Pribadi yang memiliki  kondisi fisik tertentu, misalnya yang semula tinggi badannya 45 cm dan berat badan 3,5 kg saat lahir tetapi kini memiliki fisik dengan tinggii badan 150 cmdan berta badan 45 kg serta secara umum sehat. Tidak hanya dalam aspek fisik, tetapi juga aspek kognitif, misalnya yang semula saat prasekolah belu mbisa menghitung dari angka 1 sampai 10 tetapi sekarang dap[at menegerjakan hitungan-hitungan yang lebih rumit.
Bidang ilmu yang mempelajari proses perubahan/perkembanagn individu dari sejak pembuahan sampai dengan akhir hayat adalah psikologi perkembangan. Jadi objek psikologi perkjembanagn adalah perkembangan individu sebagai person (pribadi). Perkembangan seperti halnya psikologi sekolah, psikologi sosial, psikologi industri, dan organisasi, psikologi klinis, dan lain sebagainnya, merupakan cabang dari PSIKOLOGI, yaitu ilmu yang mempelajari prilaku manusia dan proses mental.

A.           Pengertian perkembangan
Menurut santrock (1995-2007) perkembangan adalah pola perubahan yang dimulai sejak pembuahan dan terus berlajut di sepanjang rentang kehidupan individu. Sebagian besar perkembangan melibatkan pertumbuhan, namun juga melibatkan kemunduran/penuaan. Senada dengan santrock hurlock (1980) mengemukakan bahwa perkembangan merupakan serangkaian perubahan progresif yang ter jadi sebagai akibat dari psoses kematanagn dan pengalaman/belajar. Dalam proses perubahan yang alami oleh individu di sepanjang hidupnya ini mencakup dua proses, yaitu :
1.             Evolusi (pertumbuhan)—dominan pada bayi dan kanak-kanak; dan
2.             Involusi (kemunduran)—dominan pada masa dewasa akhir, jadi seiring dengan terjadinya pertumbuhan/perkembanga, maka individujuga mengalami kemunduran.
Bijou dan baer (ganursa, 1997) mengemukakan bahwa perkembanagn adalah perubahan prognodig yang menunjukkan cara organisme bertingkap laku dan berinteraksinya dengan lingkungan yang terjadi sepanjang waktu sejak kosepsi sampai dengan meninggal dunia. Perumusan bijou dan baer ini mempunyaio orientasi behavioristik. Selanjutnya dijelaskan beberapa rangsangan (stimulus) yang sampai pada anak dan memengaruhi perkembangan, yaitu :
1.             Fisik
2.             Kimiawi
3.             Organismik
4.             Sosial
B.            Proses perubahan
Perkembangan yang terjadi dalam diri individu merupakan hasil dari beberapa proses, yaitu proses biologis (bioological processes), kognotif (cognitive processes), dan sosioemosional (socio-emotional processes) yang paling berkaitan dan saling memengaruhi. Proses biologis dapat memengaruhi proses kognotif, proses kognotif dapatmeningkatkan atau membatasi proses sosioemosional, dan proses emosional bisa memengaruhi proses kognotif dan sebaliknya (santrock. 1995).

C.            Perkembangan sepanjang masa hidup
Psikologi perkembangan adalah cabagn psikologi yang mempelajari pertumbuhan dan perkembangan manusia sejak konspsi (pembuahan) sampai denagn akhir hayat. Semula dalam mengkaji perkembangan individu, para ahli menggunakan pendekatan tradiosional (traditional approach)yang menyatakan bahwa dalam perkembanagn individu terjadi sedikit atau bahkan tanpa perubahan pada masa dewasa, dan menurun pada usia lajut.
Menurut baek (2007) dan baltes (1987), pendekatan sepanjang hidup (the life span pproach) merupakan pendekatan yang menekankan bahwa perkembanagn adalah :
1.      Seumur hidup (life-long)
2.      Multidimensional
3.      Lentu (palstic)
4.      Multidireksional
5.      Multidisiplin
6.      Melekat secara kesejateraan (historically embedded)
7.      Kontektual
D.           Prinsip-prinsip perkembangan
1.      Perkembanganmencakup proses-proses biologis (biological procee), kognotif (cognotif process), dan sosioemonsional (socioemotional process)
2.      Tahu-tahu permulaan (perkembangan awal) merupakan masa kritis
3.      Perkembanagn individu bersifat holistik
4.      Perkembangan mengikuti pola tertentu yang dapat diprediksi
5.      Perkembangan dibantuoleh stimulasi (rangsangan)
6.      Perkembangan merupakan hasil dari kematangan/kemasakan (maturation) dan belajar
7.      Ada perbedaan individual (individual diffences) dalam perkembangan
8.      Perkembangan dipengaruhi oleh budaya
9.      Setiap tahap perkembanagn mempunyai tugas-tugas perkembanagn

E.            Manfaat mempelajari perkembvanagn anak
Apakah manfaat dari mempelajari perkembanagn anak? Dari pendapat mussen, kagan, dan conger 91984) hurlock (1980), santrock (2007) berkaitan dengan tujuan mempelajari perkembanagn adak adalah :
1.      Mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada anak sesuai dengan tingkatan umur ataui tahap perklembanagnnya, baik yang terjadi secara umum (universal) maupun yang khas pada individu tertentu.
2.      Mengetahui adanya perbedaan-perbedaan perkembanagn anak pada tahapan perkembangan tertentu.
3.      Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan  aspek-aspek tertentu sesuai dengan periode per kembengannya.
4.      Mengetahui mengapa dan bagaimana anak mengalami hambatan perkembangan /penyimpangan tingkah laku.
F.             Tahapan perkembangan individu
Ada banyak pendapat berkaitan dengan tahap-tahap perkembangan di sepenjang rentang kehidupan individu.
Hurclock (1980) membagi menjadi 10 tahap yaitu :
1.      Masa/periode pranatal
2.      Masa bayi baru lahir
3.      Masa bayi
4.      Awal masa kana-kanak
5.      Akhir masa kanak-kanak
6.      Masa puber awal masa remaja
7.      Masa remaja
8.      Awal masa dewasa
9.      Masa usia pertengahan
10.  Masa tua atau lanjut usia

ISU-ISU BERKAITAN DENGAN INDIVIDU
Berkaitan dengan proses perkembangan individu, ada bebrapa pandangan yang memunculkan kontroversi. Faktor-faktorapakah yang menentukan perkembanga individ? Apakah faktor bawaanatau lingkunga? Faktormanakahyang lebihberperan?
A.           Bawaan – Lingkungan (nature-nature)
Salah satu perdebatanyang telah menjadi bagian dari psikologi sejak duluadalahyang mengacu pada kontroversi bawaan lingkungan (nature-naturecontrovercy).nature merupakan konsep yang melibatkankonsepyang menitikberatkan faktor keturunan atau waridan nbiologis/bawaan sebagai faktor yang penting atauyang menentuka perkembanga individu dan nature merupakan konsep faktor lingkungan /pengalaman dalam perkembanga individu .pendapat nature-nature ini memunculkanaliran :
1.       Nativisme(tokoh:schopenhauer). Aliran inimenyatakan bahwa perkembangan individusemata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawasejak lahir(natus=lahir).jadi ditentukan oleh dasar/bawaan/nature/konstitusi.
2.       Empirisme (tokoh:jhon locke). Aliran ini menyatakan bahwa perkembangan individu semata-mata dimungkinkan oleh faktor-faktor lingkungan /nature(empiria=lingkungan). Aliran ini besar pengaruh terhadap amerika serikat (environtmentalisme). Aliran ini tidak eksplisit menolak dasar tetapi karena dasar itu sukar ditentukan maka yang di bicarakan lingkungan.
3.       Konvergensi(tokoh:w.stren). perkembanga individu dipengaruhi oleh nature(dasar) dan nurture(lingkungan) .antara bawaan dan dan lingkungan saling memengaruhi.menurut anastasi(gunarsa,1997, pengaruh keturunan terhadap tingkah laku selalu terjadi tidak langsung , tetapio membutuhkan perantara atau perangsang yang terdapatdalam lingkungan.
Jadi, pada awalnya keduapandangan yang saling berlawanan ini menjadi objek pembahasan dari banyak tokoh dan tidak pernah sampai pada suatu penyelesaianyang memuaskansemua pihak,dampai munculpendapat dari anne anatasi pada1958 yang meredakan pertentangan antaranature versus nuture.pengaruh keturunan  selalu membutuhkan perantara atau perangsang yang terdapatdalam lingkungan ,sekalipun kenyataanya memang ada semacam tingkatan yang lebih dan yang kurang(gunarsa,1997).hal ini dicontohkan dengan kenyatan berikut :
1.       latar belakangketurunan yang sama dapat menghasilkanciri-ciri kepribadian yang berbeda.
2.       latar belakang keturuna yangberbeda dan pada lingkungan yang berbeda pula.
3.       lingkungan hidup yang sama bisamenimbulkan perbedaan –perbedaan ciri kepribadian pada anak-anak yangberlainan latar belakang keturunannya
4.       lingkungan hidup yang tidak sama bisa menimbulkan persamaan dalam ciri-cirikepribadian ,meskipun latarketurunan tidak sama. 
Berkaitan dengan pengaruh lingkungan, anasrtasi(Gunarsa), 1997) mengemukakan adanya semacam faktor segmental, yaitu ada kalanya berlangsung dalam satuan waktu yang lama.
Adapun hospitalisasi 9tinggal lama/opname dirumah sakit karena menderita penyakit tertentu) dan institusionalisasi (tinggal di yayasan/panti asuhan) pada anak untuk waktu yang lama, berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian dan kehidupan psikis ana.
Hubungan naturedan nurture dijelaskan sebagai berikut :
1.      Faktor nature dan nurture menjadi sumber dari timbulnya setiap perkembangan tingkah laku.
2.      Kedua faktor ini tidak bisa berfungsi secara terpisah, melainkan saling berinteraksi.
3.      Bentuk interaksi yang terjadi dapatdikonseptuialisasi sebagai bentuk hubungan yang majemuk, artinya suatu hubungan yang terjadi memengaruhi hubungan-hubungan lain yang akan terjadi.
Genotip adalah faktor yang diturunkan, merupakan sesuatu yang ada, ada yang diperbaiki dari kondepsi dan yang merupakan kerangka yang akan menjadi sesuatu. Dalam lingkungan (stimulasi) tertentu, genotip ini akan menjadi sesuatu yang terlihat dari luar, yang disebut fenotif.
           
B.            Continuity-Discontinuity
Continuity dan Discontinuity merupakan konsep yang berhubungan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam proses perkembangan. Apakah perkembangan individu merupakan proses yang berangsur-angsur seperti pertumbuhan lambat dari benih menjadi sebuah pohon besar (perkembangan berkontiniutas/berkesinabungan), atau perubahan-perubahan yang tiba-tiba dan berada seperti perubahan ulat menjadi kupu-kupu, ulat yang menjadi organisme yang berbeda.
Kuntiniutas perkembangan (continuity of develofment) adalah konsep yang menyatakan bahwa perkembanagn merupakan kumulatif, yang berangsur-angsur sedikit-demi sedikit, dari pembuahan hingga kematian. Seorang anak yang menyebutkan kata pertamanya, sebenarnya merupakan hasil dari proses perkembangan dan latihan berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.
Dalam perspektif ontogenetic, apabila perkembangan tingkahlaku pada waktu yang berbeda dan hukum-hukum perkembangannya masih sama disebut continuity, dan bila hukumhukum perkembangan berbeda disebut discontinuity.



Perubahan kuantitatif dan kualitatif
Selama proses perkembangan, individu mengalami berbagai perubahan, baik perubahan yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Menurut Heinz werner (Gunarsa, 1997; santrock, 1995;2007) dua aspek perubahan tersebut, yaitu :
1.      Perubahan kuantitatif
Sesuatu yang tumbuh dari kecil menjadi besar, perubahan-perubahan dalam jumlah, frekuensi, magnitude, luas, adalah perubahan kuantitatif. Pernyataan disini adalah “how much of something exist”.
2.      Peubahan kualitatif
Sesuatu yang berkembang dari yang sederhana menjadi sesuatu yang lebih majemuk menunjukkan adnya perubahan kualitatif. Pernyataan adalah “what exist” bukan how much of something exist”. Misalkan sesuatu dengan pertambahan usia, kebutuhan individu berubah secara kualitatif menjadi labih banyak dan majemuk.

C.            Stabilitas-Perubahan
Masalah penting lainnya yang berkaitan dengan perkembangan adalah isu stabilitas (stability-changessue), yaitu karakteristik perkembangan mana yang lebih dominan : stabilitas atau perubahan ? Apakah anda saat ini saat ini merupakan pribadi yang berubah atau sama dibandingkan dahlu/ apakah seorang bayi yang awalnya tidak bisa berbicara akan selamanya tidak bisa berbicara? Klaus Riegel dan beberapa ahli perkembangan (Santrock, 1995) berpendapat bawha perubahan, bukan stabilitas, merupakan kunci untuyk memahami perkembangan individu.
Dalam perspektif masa hidup, perkembangan atau perubahan-perubahan yang terjadi adalah konteksual. Konteks (context) adalah setting  tempat berlangsungnya perkembangan ; suatu setting yang dipengaruhi oleh faktor-faktor kesejahteraan, ekonomi, sosial, dan kebudayaan.

Tugas-Tugas Perkembangan Individu
A.           Pengertian dan tujuan tugas perkembangan
1.             Pengertian Tugas Perkembangan
Menurut Havighusrt (Hurlock, 1980), tugas perkembangan, yaitu tugas-tugas yang munncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu yang jika berhasil dicapai akan menimbulkan rasa melaksanakan tugas-tugas berikutnya.
Ada banyak pendapat berkaitan dengan usia untuk setiap tahapan perkembangan individu, walaupun pada umumnya tidak berbeda jauh. Yang penting dipahami, batasan usia ini hanya sebagai patokan umum. Memahami individu sedang berada pada tahapan tertentu bukan untuk mengelompokan individu secara kaku, tetapilebih pada agar dapat memahami perkembangan individu secara lebih baik dan memperlakukan individu secara lebih cepat sesuai dengan usia dan taraf perkembangan yang telah dicapainya.
2.              Tujuan tugas perkembangan
a.              Sebagai petunjuk menegtahui taraf pencapaian perkembangan yang diharapkan ada pada usia tertenti sehingga dapat dideteksi aspek-aspek perkembangan apa yang belum, kurang atau sudah dicapai oleh individu.
b.             Sebagai maotivasi bagi individu untuk melakukan apa yang diharapkan.
c.              Sebagai petunjuk tentang apa yang akan dihadapi dan apa yang diharapkan pada masa berikutnya.
B.            Bahaya potensial berkaitan dengan tugas perkembangan
1.      Adanya harapan-harapan yang kurang tepat baik dari individu sendiri maupun lingkungannya.
2.      Melangkah tahap tertentu dalam perkembangan sebagai akibat kegagalan menguasai tugas-tugas perkembangan tertentu.
3.      Keharusan mengusai tugas perkembangan, karena dapat memunculkan ketegangan pada individu.
C.            Tugas-tugas perkembangan tiap periode
1.      Tugas perkembangan masa dan bayi awal masa anak
a.       Belajar makan makanan padat.
b.      Belajar berjalan
c.       Belajar berbicara
d.      Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh.
e.       Mempelajari perbedaan dan aturan-aturan jenis kelamin.
f.       Pembentukan pengertian sederhana, realita fisik, dan realita sosial.
g.      Belajar membedakan benar-salah dan mengembangkan kata hati sebagai dasar.
h.      Dalam bertindak atau melakukan sesuatu.
2.      Tugas perkembangan pada akhir masa anak
a.       Belajar keterampilan musik
b.      Membangun sikap sehat terhadap diri sendiri sebagai mahluk yang sedang tumbuh.
c.       Belajarmenyesuaikan diri dengan teman-teman sebaya.
d.      Mengembangkan peran sosial pria-wanita yang tepat.
e.       Belajar keterampilan dasar calistung (membaca, menulis, berhitung)
f.       Mengembangkan pengertian-pengertian yang perlukan dalam kehidupan sehari-hari.
g.      Mengembangkan kata hati/hati nurani, moralitas, dan nilai-nilai.
h.      Mencapai kebebasan pribadi
3.      Tugas perkembangan remaja
a.       Menerima kadaan fisik dan menggunakan secara efektif.
b.      Mengembangkan hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik laki-laki maupun perempuan.
c.       Mencapai peran sosial pria dan wanita.
d.      Mencapai prilaku sosial yang bertanggung jawab.
e.       Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya.
f.       Mempersiapkan karakter.
g.      Mempersiapkan perkawinan dan berkeluarga.
h.      Mempunyai perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berprilaku yang adkuat.
4.      Tugas perkembangan masa dewasa awal
a.       Menemukan relasi dengan kelompok sebaya.
b.      Menyesuikan diri dengan peran sosial secara luas.
c.       Mulai bekerja.
d.      Memilih pasangan hidup dan membentuk keluarga.
e.       Belajar hidup sebagai suami/istri.
f.       Mengasuh anak dan mengelola keluarga.
g.      Bertanggung jawab sebagai warganegara yang baik.
h.      Mencari kelompok sosial yang sesuai/menyenangkan.
5.      Tugas perkembangan masa dewasa madya
a.       Menerima dan menyesuiakan diri terhadap perubahan fisik.
b.      Membantu ramaja menjadi orang dewasa yang bertanggung jawabdan bahagia.
c.       Menghargai pasangan sebagai person
d.      Mencapai prestasi dalam karier.
e.       Mengembangkan kegiatan waktu senggangyanbg sesuai.
f.       Mencapai tanggung jawab sosial dan warga negara secara penuh.
6.      Tugas perkembanagn dewasa akhir/usia lanjut
a.       Menyesuaikan diri dengan kakuatan fisik dan kesehatan yang menurun.
b.      Penyesuaian dengan masa pensiun.
c.       Penyesuian dengan kematian pasangan hidup.
d.      Membina hubungan dengan orang-orang yang seusia.
e.       Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes.
D.           Penguatan tugas perkembangan
1.      Yang menghalangi danyang membantu pengusaan tugas (hurlock, 1980)
Setiap individu tentu diharapkan dapat mencapai tugas-tugas perkembanagn sesuai dengan tahapan perkembangan. Namun tidak semua individu dapat mencapai keseluruhan atau bahkan sebagian tugas-tugas perkembangannya, atau bahkan ada yang cepat mengusai, dan ada yang lebih lambat. Kondisi ini dapat dipengaruh oleh beberapa hal, yaitu :
Yang menghalangi :
a.       Tingkat  perkembangan yang mundur.
b.      Tidak ada kesempatan untuk mempelajari atau tidak ada bimbingan untuk dapat menguasai tugas-tugas perkembangan.
c.       Tidak ada motivasi.
d.      Kesehatan yang memburuk.
e.       Cacat tubuh.
f.       Tinghkat kecerdasan yang rendah.


Yang membantu :
a.       Tingkat perkembangan yang normal atau yang diskselerasikan.
b.      Adanya kesempatan-kesempatan untuk mempelajari  tugas-tugas perkembangan dan bimbingan untuk mengusainya.
c.       Adanya motivasi yang kuat.
d.      Kesehatan yang baik dan tidak ada cacat tubuh.
e.       Memiliki kreativitas
f.       Tingkat kecerdasanyang baik/tinggi.
2.      Akibat tidak dicapainya tugas-tugas perkembangan
Agar perkembangan berlangsung dengan optimal, setiap individu harus berusaha menvapai tugas-tugas perkembangannya. Namun adakalanya tugas-tugas perkembangan tertentu tidak dapat dicapai, yang menurut hurlock (1980) dapat berefek pada
a.       Penilaian yang kurang menyenangkan dari lingkungan sosial, yaitu dianggap kurang atau belum matang yang dapat menumbuhkan konsep diri yang kurang menyenangkan.
b.      Dasar untuk pengusaan tugas-tugas perkembangan berikutnya menjadi tidak adekuat sehingga individu dapat tertinggal terus dari kelomok sebayanya. Yang makin memprkuat penilaian lingkungan bahwa belum matang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar