Setiap individu mengalami perkembangan sehingga dapat menjadi
pribadi seperti yang sekarang ini. Pribadi yang memiliki kondisi fisik tertentu, misalnya yang semula
tinggi badannya 45 cm dan berat badan 3,5 kg saat lahir tetapi kini memiliki
fisik dengan tinggii badan 150 cmdan berta badan 45 kg serta secara umum sehat.
Tidak hanya dalam aspek fisik, tetapi juga aspek kognitif, misalnya yang semula
saat prasekolah belu mbisa menghitung dari angka 1 sampai 10 tetapi sekarang
dap[at menegerjakan hitungan-hitungan yang lebih rumit.
Bidang ilmu yang mempelajari proses perubahan/perkembanagn individu
dari sejak pembuahan sampai dengan akhir hayat adalah psikologi
perkembangan. Jadi objek psikologi perkjembanagn adalah perkembangan
individu sebagai person (pribadi). Perkembangan seperti halnya psikologi
sekolah, psikologi sosial, psikologi industri, dan organisasi, psikologi
klinis, dan lain sebagainnya, merupakan cabang dari PSIKOLOGI, yaitu ilmu yang
mempelajari prilaku manusia dan proses mental.
A.
Pengertian perkembangan
Menurut
santrock (1995-2007) perkembangan adalah pola perubahan yang dimulai
sejak pembuahan dan terus berlajut di sepanjang rentang kehidupan individu.
Sebagian besar perkembangan melibatkan pertumbuhan, namun juga melibatkan
kemunduran/penuaan. Senada dengan santrock hurlock (1980) mengemukakan bahwa
perkembangan merupakan serangkaian perubahan progresif yang ter jadi sebagai
akibat dari psoses kematanagn dan pengalaman/belajar. Dalam proses perubahan
yang alami oleh individu di sepanjang hidupnya ini mencakup dua proses, yaitu :
1.
Evolusi
(pertumbuhan)—dominan pada bayi dan kanak-kanak; dan
2.
Involusi
(kemunduran)—dominan pada masa dewasa akhir, jadi seiring dengan terjadinya
pertumbuhan/perkembanga, maka individujuga mengalami kemunduran.
Bijou dan baer (ganursa, 1997) mengemukakan bahwa perkembanagn
adalah perubahan prognodig yang menunjukkan cara organisme bertingkap laku dan
berinteraksinya dengan lingkungan yang terjadi sepanjang waktu sejak kosepsi
sampai dengan meninggal dunia. Perumusan bijou dan baer ini mempunyaio
orientasi behavioristik. Selanjutnya dijelaskan beberapa rangsangan (stimulus)
yang sampai pada anak dan memengaruhi perkembangan, yaitu :
1.
Fisik
2.
Kimiawi
3.
Organismik
4.
Sosial
B.
Proses
perubahan
Perkembangan yang terjadi dalam diri individu merupakan hasil dari
beberapa proses, yaitu proses biologis (bioological processes), kognotif
(cognitive processes), dan sosioemosional (socio-emotional processes) yang
paling berkaitan dan saling memengaruhi. Proses biologis dapat memengaruhi
proses kognotif, proses kognotif dapatmeningkatkan atau membatasi proses
sosioemosional, dan proses emosional bisa memengaruhi proses kognotif dan
sebaliknya (santrock. 1995).
C.
Perkembangan
sepanjang masa hidup
Psikologi perkembangan adalah cabagn psikologi yang mempelajari
pertumbuhan dan perkembangan manusia sejak konspsi (pembuahan) sampai denagn
akhir hayat. Semula dalam mengkaji perkembangan individu, para ahli menggunakan
pendekatan tradiosional (traditional approach)yang menyatakan bahwa
dalam perkembanagn individu terjadi sedikit atau bahkan tanpa perubahan pada
masa dewasa, dan menurun pada usia lajut.
Menurut baek
(2007) dan baltes (1987), pendekatan sepanjang hidup (the life span pproach) merupakan
pendekatan yang menekankan bahwa perkembanagn adalah :
1.
Seumur hidup
(life-long)
2.
Multidimensional
3.
Lentu (palstic)
4.
Multidireksional
5.
Multidisiplin
6.
Melekat secara
kesejateraan (historically embedded)
7.
Kontektual
D.
Prinsip-prinsip
perkembangan
1.
Perkembanganmencakup
proses-proses biologis (biological procee), kognotif (cognotif process), dan
sosioemonsional (socioemotional process)
2.
Tahu-tahu
permulaan (perkembangan awal) merupakan masa kritis
3.
Perkembanagn
individu bersifat holistik
4.
Perkembangan
mengikuti pola tertentu yang dapat diprediksi
5.
Perkembangan
dibantuoleh stimulasi (rangsangan)
6.
Perkembangan
merupakan hasil dari kematangan/kemasakan (maturation) dan belajar
7.
Ada perbedaan
individual (individual diffences) dalam perkembangan
8.
Perkembangan
dipengaruhi oleh budaya
9.
Setiap tahap
perkembanagn mempunyai tugas-tugas perkembanagn
E.
Manfaat
mempelajari perkembvanagn anak
Apakah manfaat dari mempelajari perkembanagn anak? Dari pendapat
mussen, kagan, dan conger 91984) hurlock (1980), santrock (2007) berkaitan dengan
tujuan mempelajari perkembanagn adak adalah :
1.
Mengetahui
perubahan-perubahan yang terjadi pada anak sesuai dengan tingkatan umur ataui
tahap perklembanagnnya, baik yang terjadi secara umum (universal) maupun yang
khas pada individu tertentu.
2.
Mengetahui
adanya perbedaan-perbedaan perkembanagn anak pada tahapan perkembangan
tertentu.
3.
Mengetahui
faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan
aspek-aspek tertentu sesuai dengan periode per kembengannya.
4.
Mengetahui
mengapa dan bagaimana anak mengalami hambatan perkembangan /penyimpangan
tingkah laku.
F.
Tahapan
perkembangan individu
Ada
banyak pendapat berkaitan dengan tahap-tahap perkembangan di sepenjang rentang
kehidupan individu.
Hurclock
(1980) membagi menjadi 10 tahap yaitu :
1.
Masa/periode
pranatal
2.
Masa bayi baru
lahir
3.
Masa bayi
4.
Awal masa
kana-kanak
5.
Akhir masa
kanak-kanak
6.
Masa puber awal
masa remaja
7.
Masa remaja
8.
Awal masa
dewasa
9.
Masa usia
pertengahan
10.
Masa tua atau
lanjut usia
ISU-ISU BERKAITAN DENGAN INDIVIDU
Berkaitan dengan proses perkembangan individu, ada bebrapa
pandangan yang memunculkan kontroversi. Faktor-faktorapakah yang menentukan
perkembanga individ? Apakah faktor bawaanatau lingkunga? Faktormanakahyang
lebihberperan?
A.
Bawaan – Lingkungan
(nature-nature)
Salah satu perdebatanyang telah menjadi bagian dari psikologi sejak
duluadalahyang mengacu pada kontroversi bawaan lingkungan
(nature-naturecontrovercy).nature merupakan konsep yang melibatkankonsepyang
menitikberatkan faktor keturunan atau waridan nbiologis/bawaan sebagai faktor
yang penting atauyang menentuka perkembanga individu dan nature merupakan
konsep faktor lingkungan /pengalaman dalam perkembanga individu .pendapat
nature-nature ini memunculkanaliran :
1. Nativisme(tokoh:schopenhauer). Aliran
inimenyatakan bahwa perkembangan individusemata-mata ditentukan oleh
faktor-faktor yang dibawasejak lahir(natus=lahir).jadi ditentukan oleh
dasar/bawaan/nature/konstitusi.
2. Empirisme (tokoh:jhon locke). Aliran ini
menyatakan bahwa perkembangan individu semata-mata dimungkinkan oleh
faktor-faktor lingkungan /nature(empiria=lingkungan). Aliran ini besar pengaruh
terhadap amerika serikat (environtmentalisme). Aliran ini tidak eksplisit
menolak dasar tetapi karena dasar itu sukar ditentukan maka yang di bicarakan
lingkungan.
3. Konvergensi(tokoh:w.stren). perkembanga
individu dipengaruhi oleh nature(dasar) dan nurture(lingkungan) .antara bawaan
dan dan lingkungan saling memengaruhi.menurut anastasi(gunarsa,1997, pengaruh
keturunan terhadap tingkah laku selalu terjadi tidak langsung , tetapio
membutuhkan perantara atau perangsang yang terdapatdalam lingkungan.
Jadi, pada awalnya keduapandangan yang saling berlawanan ini
menjadi objek pembahasan dari banyak tokoh dan tidak pernah sampai pada suatu
penyelesaianyang memuaskansemua pihak,dampai munculpendapat dari anne anatasi
pada1958 yang meredakan pertentangan antaranature versus nuture.pengaruh
keturunan selalu membutuhkan perantara
atau perangsang yang terdapatdalam lingkungan ,sekalipun kenyataanya memang ada
semacam tingkatan yang lebih dan yang kurang(gunarsa,1997).hal ini dicontohkan
dengan kenyatan berikut :
1. latar belakangketurunan yang sama dapat
menghasilkanciri-ciri kepribadian yang berbeda.
2. latar belakang keturuna yangberbeda dan
pada lingkungan yang berbeda pula.
3. lingkungan hidup yang sama
bisamenimbulkan perbedaan –perbedaan ciri kepribadian pada anak-anak
yangberlainan latar belakang keturunannya
4. lingkungan hidup yang tidak sama bisa
menimbulkan persamaan dalam ciri-cirikepribadian ,meskipun latarketurunan tidak
sama.
Berkaitan dengan pengaruh lingkungan, anasrtasi(Gunarsa), 1997)
mengemukakan adanya semacam faktor segmental, yaitu ada kalanya
berlangsung dalam satuan waktu yang lama.
Adapun hospitalisasi 9tinggal lama/opname dirumah sakit karena menderita
penyakit tertentu) dan institusionalisasi (tinggal di yayasan/panti
asuhan) pada anak untuk waktu yang lama, berpengaruh terhadap perkembangan
kepribadian dan kehidupan psikis ana.
Hubungan naturedan nurture dijelaskan sebagai berikut
:
1.
Faktor nature
dan nurture menjadi sumber dari timbulnya setiap perkembangan tingkah laku.
2.
Kedua faktor
ini tidak bisa berfungsi secara terpisah, melainkan saling berinteraksi.
3.
Bentuk
interaksi yang terjadi dapatdikonseptuialisasi sebagai bentuk hubungan yang
majemuk, artinya suatu hubungan yang terjadi memengaruhi hubungan-hubungan lain
yang akan terjadi.
Genotip adalah faktor yang diturunkan, merupakan sesuatu yang ada,
ada yang diperbaiki dari kondepsi dan yang merupakan kerangka yang akan menjadi
sesuatu. Dalam lingkungan (stimulasi) tertentu, genotip ini akan menjadi
sesuatu yang terlihat dari luar, yang disebut fenotif.
B.
Continuity-Discontinuity
Continuity
dan Discontinuity merupakan konsep yang berhubungan dengan perubahan-perubahan
yang terjadi dalam proses perkembangan. Apakah perkembangan individu merupakan
proses yang berangsur-angsur seperti pertumbuhan lambat dari benih menjadi
sebuah pohon besar (perkembangan berkontiniutas/berkesinabungan), atau
perubahan-perubahan yang tiba-tiba dan berada seperti perubahan ulat menjadi
kupu-kupu, ulat yang menjadi organisme yang berbeda.
Kuntiniutas
perkembangan (continuity of develofment) adalah konsep yang menyatakan bahwa
perkembanagn merupakan kumulatif, yang berangsur-angsur sedikit-demi sedikit,
dari pembuahan hingga kematian. Seorang anak yang menyebutkan kata pertamanya,
sebenarnya merupakan hasil dari proses perkembangan dan latihan
berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.
Dalam
perspektif ontogenetic, apabila perkembangan tingkahlaku pada waktu yang
berbeda dan hukum-hukum perkembangannya masih sama disebut continuity, dan bila
hukumhukum perkembangan berbeda disebut discontinuity.
Perubahan kuantitatif dan kualitatif
Selama proses perkembangan, individu mengalami berbagai perubahan,
baik perubahan yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Menurut Heinz
werner (Gunarsa, 1997; santrock, 1995;2007) dua aspek perubahan tersebut, yaitu
:
1.
Perubahan
kuantitatif
Sesuatu yang tumbuh dari kecil menjadi besar, perubahan-perubahan
dalam jumlah, frekuensi, magnitude, luas, adalah perubahan kuantitatif.
Pernyataan disini adalah “how much of something exist”.
2.
Peubahan
kualitatif
Sesuatu yang berkembang dari yang sederhana menjadi sesuatu yang
lebih majemuk menunjukkan adnya perubahan kualitatif. Pernyataan adalah “what
exist” bukan how much of something exist”. Misalkan sesuatu dengan
pertambahan usia, kebutuhan individu berubah secara kualitatif menjadi labih
banyak dan majemuk.
C.
Stabilitas-Perubahan
Masalah
penting lainnya yang berkaitan dengan perkembangan adalah isu stabilitas (stability-changessue),
yaitu karakteristik perkembangan mana yang lebih dominan : stabilitas atau
perubahan ? Apakah anda saat ini saat ini merupakan pribadi yang berubah atau
sama dibandingkan dahlu/ apakah seorang bayi yang awalnya tidak bisa berbicara
akan selamanya tidak bisa berbicara? Klaus Riegel dan beberapa ahli
perkembangan (Santrock, 1995) berpendapat bawha perubahan, bukan stabilitas,
merupakan kunci untuyk memahami perkembangan individu.
Dalam
perspektif masa hidup, perkembangan atau perubahan-perubahan yang terjadi
adalah konteksual. Konteks (context) adalah setting tempat berlangsungnya perkembangan ; suatu
setting yang dipengaruhi oleh faktor-faktor kesejahteraan, ekonomi, sosial, dan
kebudayaan.
Tugas-Tugas Perkembangan Individu
A.
Pengertian dan
tujuan tugas perkembangan
1.
Pengertian
Tugas Perkembangan
Menurut
Havighusrt (Hurlock, 1980), tugas perkembangan, yaitu tugas-tugas yang munncul
pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu yang jika
berhasil dicapai akan menimbulkan rasa melaksanakan tugas-tugas berikutnya.
Ada
banyak pendapat berkaitan dengan usia untuk setiap tahapan perkembangan
individu, walaupun pada umumnya tidak berbeda jauh. Yang penting dipahami,
batasan usia ini hanya sebagai patokan umum. Memahami individu sedang berada
pada tahapan tertentu bukan untuk mengelompokan individu secara kaku,
tetapilebih pada agar dapat memahami perkembangan individu secara lebih baik dan
memperlakukan individu secara lebih cepat sesuai dengan usia dan taraf
perkembangan yang telah dicapainya.
2.
Tujuan tugas perkembangan
a.
Sebagai
petunjuk menegtahui taraf pencapaian perkembangan yang diharapkan ada pada usia
tertenti sehingga dapat dideteksi aspek-aspek perkembangan apa yang belum,
kurang atau sudah dicapai oleh individu.
b.
Sebagai
maotivasi bagi individu untuk melakukan apa yang diharapkan.
c.
Sebagai
petunjuk tentang apa yang akan dihadapi dan apa yang diharapkan pada masa
berikutnya.
B.
Bahaya
potensial berkaitan dengan tugas perkembangan
1.
Adanya
harapan-harapan yang kurang tepat baik dari individu sendiri maupun
lingkungannya.
2.
Melangkah tahap
tertentu dalam perkembangan sebagai akibat kegagalan menguasai tugas-tugas
perkembangan tertentu.
3.
Keharusan
mengusai tugas perkembangan, karena dapat memunculkan ketegangan pada individu.
C.
Tugas-tugas
perkembangan tiap periode
1.
Tugas
perkembangan masa dan bayi awal masa anak
a.
Belajar makan
makanan padat.
b.
Belajar
berjalan
c.
Belajar
berbicara
d.
Belajar
mengendalikan pembuangan kotoran tubuh.
e.
Mempelajari
perbedaan dan aturan-aturan jenis kelamin.
f.
Pembentukan
pengertian sederhana, realita fisik, dan realita sosial.
g.
Belajar
membedakan benar-salah dan mengembangkan kata hati sebagai dasar.
h.
Dalam bertindak
atau melakukan sesuatu.
2.
Tugas
perkembangan pada akhir masa anak
a.
Belajar
keterampilan musik
b.
Membangun sikap
sehat terhadap diri sendiri sebagai mahluk yang sedang tumbuh.
c.
Belajarmenyesuaikan
diri dengan teman-teman sebaya.
d.
Mengembangkan
peran sosial pria-wanita yang tepat.
e.
Belajar
keterampilan dasar calistung (membaca, menulis, berhitung)
f.
Mengembangkan
pengertian-pengertian yang perlukan dalam kehidupan sehari-hari.
g.
Mengembangkan
kata hati/hati nurani, moralitas, dan nilai-nilai.
h.
Mencapai
kebebasan pribadi
3.
Tugas
perkembangan remaja
a.
Menerima kadaan
fisik dan menggunakan secara efektif.
b.
Mengembangkan
hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik laki-laki maupun
perempuan.
c.
Mencapai peran
sosial pria dan wanita.
d.
Mencapai
prilaku sosial yang bertanggung jawab.
e.
Mencapai
kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya.
f.
Mempersiapkan
karakter.
g.
Mempersiapkan
perkawinan dan berkeluarga.
h.
Mempunyai
perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berprilaku yang adkuat.
4.
Tugas
perkembangan masa dewasa awal
a.
Menemukan
relasi dengan kelompok sebaya.
b.
Menyesuikan
diri dengan peran sosial secara luas.
c.
Mulai bekerja.
d.
Memilih
pasangan hidup dan membentuk keluarga.
e.
Belajar hidup
sebagai suami/istri.
f.
Mengasuh anak
dan mengelola keluarga.
g.
Bertanggung
jawab sebagai warganegara yang baik.
h.
Mencari
kelompok sosial yang sesuai/menyenangkan.
5.
Tugas
perkembangan masa dewasa madya
a.
Menerima dan
menyesuiakan diri terhadap perubahan fisik.
b.
Membantu ramaja
menjadi orang dewasa yang bertanggung jawabdan bahagia.
c.
Menghargai
pasangan sebagai person
d.
Mencapai
prestasi dalam karier.
e.
Mengembangkan
kegiatan waktu senggangyanbg sesuai.
f.
Mencapai
tanggung jawab sosial dan warga negara secara penuh.
6.
Tugas
perkembanagn dewasa akhir/usia lanjut
a.
Menyesuaikan
diri dengan kakuatan fisik dan kesehatan yang menurun.
b.
Penyesuaian
dengan masa pensiun.
c.
Penyesuian
dengan kematian pasangan hidup.
d.
Membina
hubungan dengan orang-orang yang seusia.
e.
Menyesuaikan
diri dengan peran sosial secara luwes.
D.
Penguatan tugas
perkembangan
1.
Yang
menghalangi danyang membantu pengusaan tugas (hurlock, 1980)
Setiap individu tentu diharapkan dapat mencapai tugas-tugas
perkembanagn sesuai dengan tahapan perkembangan. Namun tidak semua individu
dapat mencapai keseluruhan atau bahkan sebagian tugas-tugas perkembangannya,
atau bahkan ada yang cepat mengusai, dan ada yang lebih lambat. Kondisi ini
dapat dipengaruh oleh beberapa hal, yaitu :
Yang menghalangi :
a.
Tingkat perkembangan yang mundur.
b.
Tidak ada
kesempatan untuk mempelajari atau tidak ada bimbingan untuk dapat menguasai
tugas-tugas perkembangan.
c.
Tidak ada
motivasi.
d.
Kesehatan yang
memburuk.
e.
Cacat tubuh.
f.
Tinghkat
kecerdasan yang rendah.
Yang membantu :
a.
Tingkat
perkembangan yang normal atau yang diskselerasikan.
b.
Adanya
kesempatan-kesempatan untuk mempelajari
tugas-tugas perkembangan dan bimbingan untuk mengusainya.
c.
Adanya motivasi
yang kuat.
d.
Kesehatan yang
baik dan tidak ada cacat tubuh.
e.
Memiliki kreativitas
f.
Tingkat
kecerdasanyang baik/tinggi.
2.
Akibat tidak
dicapainya tugas-tugas perkembangan
Agar
perkembangan berlangsung dengan optimal, setiap individu harus berusaha
menvapai tugas-tugas perkembangannya. Namun adakalanya tugas-tugas perkembangan
tertentu tidak dapat dicapai, yang menurut hurlock (1980) dapat berefek pada
a.
Penilaian yang
kurang menyenangkan dari lingkungan sosial, yaitu dianggap kurang atau belum
matang yang dapat menumbuhkan konsep diri yang kurang menyenangkan.
b.
Dasar untuk
pengusaan tugas-tugas perkembangan berikutnya menjadi tidak adekuat sehingga
individu dapat tertinggal terus dari kelomok sebayanya. Yang makin memprkuat
penilaian lingkungan bahwa belum matang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar